Bismillah…
Kisah ini terinpirasi oleh sebuah tayangan salah satu
stasiun televisi swasta. Semoga bermanfaat !!
Pada suatu pagi seorang gadis kecil bernama Arina tengah
asyik menggambar di kertas gambarnya sambil mengingat-ngingat kapan terakhir
kali ia pergi ke kebun binatang bersama kedua orang tuanya, karena ia merasa
sudah lama ia tak pergi kesana dikarenakan kesibuka kedua orang tuanya oleh
pekerjaan mereka. Di tempat lain kedua orang tuanya sedang berada dalam sebuah
mobil baru yang mereka beli, mobil itu tergolong mobil mahal jadi mereka
membanggakannya. Sesampainya dirumah,
Arina : “ mama, ini
mobil baru kita ya? “
Mama : “ Iya
sayang..”
Arina : “ Asyik.. besuk kan hari minggu, kalau
begitu kita bisa pergi ke kebun binatang !!! (tukas Arina dengan mata berbinar)
Mama : “ bagaimana
pa? “ (mama arina melempar pandang kepada suaminy)
Papa : “ papa
capek sayang, besuk papa mau bobok dirumah “
Arina : “ ya ngga
jadi deh “ (wajah arina seketika berubah menampakan sedikit kekecewaan)
Papa : “
kapan-kapan saja ya sayang. “ (sambil berlalu kedalam rumah)
Mama : “ ayo sayang
kita masuk..” (mengelus rambut arina sambil menggandeng tangannya)
Pada suatu pagi seperti biasanya Arina menggambar gambar
sesuatu, namun kali ini bukan di kertas gambar, ia menggambar di tembok rumah
bahkan ia juga menggambar di mobil baru mereka. Kemudian mama Arina memergoki
hal tersebut, sontak mama Arina memanggil suaminya bermaksud mengadu kalau
mobil baru mereka penuh dengan coretan hasil gambaran Arina.
Mama : " papa.. papaa.. lihat ini apa yang
telah diperbuat Arina !! “ sambil memehatikan kaca dan bagian mobil lainnya
yang penuh coretan dengan wajah memerah)
Sang suami keluar rumah mencari-cari Arina, dan ia mendapati
Arina yang sedang asyik menggambar ditembok sebelah rumah.
Papa : “ Arina.. kamu apakan mobil baru kita
!!! “ (sambil melayangkan pukulan pertama di lengan Arina)
Sementara Arina menangis meraung-raung minta ampun sang mama
berupaya melerai suaminya agar menghentikan pukulannya pada Arina. Namun tetap
saja sang suami menghujamkan beberapa kali lagi pukulan di tepat yang sma,
yaitu tangan kangan Arina.
Keesokan harinya di meja makan.
Papa : “ makan
ma..”
Mama : “ iya pa, oia
pa sepertinya Arina demam. Ayo kita bawa dia ke rumah sakit !”
Papa : “ mungkin
juga demam biasa.”
Mama : “ kalau papa
tidak mau, yasudah mama bawa Arina sendiri.”
Papa : “ yasudah
papa antar.”
(Dirumah sakit)
Mama : “ bagaimana
dokter? “
Dokter : “ maaf pak, buk.. tangan Arina harus di
amputasi dikarenakan ada luka yang serius dibagian lengannya, jika tidak segera
diamputasi maka akan menjalar dan berbahaya bagi Arina.” (jelas dokter pada
kedua orang tua Arina)
Papa : “ apa dok? Tapi kan Arina masih kecil,
apa tidak ada cara lain.” (panik)
Dokter : “ maaf pak. Luka di tangan bagian dalam
Arina sudah parah, tidak ada cara lain selain di amputasi.”
(Di beranda
rumah)
Arina dan kedua
orang tuanya turun dari mobil barunya.
Arina : “ mama sama papa sudah ngga marah sama
Arina lagi kan, karena mobil baru kita yang Arina gambarin waktu itu? “
Mama : “ tidak sayang.” (senyum)
Arina : “ kalau begitu kapan tangan Arina tumbuh
lagi? Arina janji ngga akan corat-coret mobil kita lagi.”
Mama dan Papa : !@#$%^&*()_+
Mereka tak mampu
menjawab pertanyaan lugu Arina, hanya airmata yang menjadi jawaban atasnya.
“Kelengahan kita karena membiarkan Amarah menguasai
diri kita akan mengakibatkan penyesalan
bahkan akibat yang buruk untuk kehidupan selanjutnya.”
*nasihat ini untukku dan semoga untukmu pula)
nice posting :)
BalasHapuskarangan ndiri?
afwan ukhty,,, kisah ini icha uraikan kembali dari hasil nonton televisi.. hehe,, ATM deh istilahnya :)
BalasHapus