Minggu, 18 November 2012

LIMA TIPS UNTUK PUTRI-PUTRI ADAM YANG TELAH MENIKAH



Oleh : Ust. Safiq Reza Basalamah MA

(disadur dari kitab Jaddidi hayataki az Zaujiyah 151-1520)

1- UNTUK MENJAGA KECERAHAN KULIT WAJAHMU

Jangan sibuk mencoba cream ini dan itu.


Cuci muka di salon setiap minggu


Masker bengkoang atau bawang setiap mau tidur…

Cobalah cara berikut itu, g’ pakai biaya:

Jadikanlah CINTA dan KASIH SAYANG motor penggerak semua aktivitas dan kegiatan yang kau lakukan di keluargamu, jauhi pesimisme, pandanglah hidup dengan kaca mata optimisme, berbaik sangkalah pada Allah Yang Pengasih dan Penyayang, terimalah realita dengan dada yang lapang, dengan itu kau akan menjaga kecerahan wajahmu sepanjang hayat di kandung badan.

Banyak-banyaklah mengucapkan Alhamdulillah

insyaAllah, dengan itu walaupun umurmu terus berlalu, pesona wajahmu takkan pernah pudar.

2-UNTUK MENJAGA KILAUAN MATAMU


Pandanglah suamimu secara langsung

Pandanglah kekasih dan pendampingmu

Fokuskan pandangan matamu ke matanya, pandangan yang penuh cinta dan kasih


Pusatkan pandanganmu agar kau dapat merasuk dan menembus ke dalam hatinya, organ yang paling indah di tubuhnya, untuk mengisi hatinya dengan kehangatan hatimu, agar ia bangkit menyongsong kehidupan ini dengan kekuatan yang baru.


Dari mata ke hati


Lakukanlah latihan ini, minimal dua kali sehari

Sebelum dia meninggalkan rumah dan ketika dia kembali ke rumah

3-AGAR BIBIRMU TETAP SENSUAL


Jangan terperangkap dengan lipstik dan Lip balm, itu kadang dibutuhkan


Tapi gunakanlah kata-kata indah yang berbalut cinta


Rendahkanlah suaramu bila berbicara dengannya, mendekatlah darinya sehingga kau tak perlu mengangkat suaramu yang kadang membuat tetangga terjaga dari tidurnya

Membuat tukang sayur berhenti sejenak
Membuat orang yang lewat depan rumah, mempercepat langkahnya

Ukhti…Rangkailah kata-kata indah sebagimana kau merangkai bunga melati


Bubuhkan aroma wangi yang penuh kelembutan


Semua itu akan membuat suasana yang keruh menjadi jernih


Gelombang lautanpun akan tunduk dan damai


Karena bibir yang sensual, yang dibasahi dengan kelembutan, cinta dan suara yang penuh kerendahan


4- AGAR TANGAN DAN JEMARIMU TIDAK KERIPUT


Bila ombak di samudera kehidupanmu mengamuk

Badai menghantam bahtera rumah tanggamu
Mengombang-ambingkanmu, sehingga kau tidak tahu ke arah mana akhir dari perjalananmu

Maka lakukanlah latihan berikut ini :


Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:


أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِنِسَائِكُمْ فِي الْجَنَّةِ؟قُلْنَا بَلَى يَا رَسُوْلَ الله كُلُّ وَدُوْدٍ وَلُوْدٍ، إِذَا غَضِبَتْ أَوْ أُسِيْءَ إِلَيْهَا أَوْ غَضِبَ زَوْجُهَا، قَالَتْ: هَذِهِ يَدِيْ فِي يَدِكَ، لاَ أَكْتَحِلُ بِغَمْضٍ حَتَّى تَرْضَى


“Maukah kalian aku beritahu tentang istri-istri kalian di dalam surga?”


Mereka menjawab: “Tentu saja wahai Rasulullaah!”


Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Wanita yang penyayang lagi subur. Apabila ia marah, atau diperlakukan buruk atau suaminya marah kepadanya, ia berkata: “Ini tanganku di atas tanganmu, mataku tidak akan bisa terpejam hingga engkau ridha.”

(HR. Thabarani, Lihat Shahihah hadits no. 3380)

5- YANG TERAKHIR UNTUK MENJAGA TELINGAMU


Gunakanlah cotton buds dengan rutin, namun berhati-hatilah sangan sampai nyangkut di dalam telingaTapi yang

lebih penting, saringlah apa yang masuk ketelingamu

Tidak semua yang di dengar harus disampaikan


Jauhkanlah dari mendengar yang tidak diridhai Allah


Dan bila suamimu sedang berbicara

Jadilah pendengar yang setia…
Jangan putus perkataannya
Dengarkanlah dengan baik
Lebih banyaklah mendengar, karena Allah menciptakan bagimu 2 telinga dan satu mulut

Selamat mencoba Ukhti…


Semoga dengannya kau tetap awet muda, bersahaja, menyedapkan mata, menyejukkan jiwa.
 

"Jodoh itu ibarat sepasang sandal"

Jodoh itu bagaikan sepasang sandal,
langkahnya tak selalu sejajar...
namun mengarah pada satu tujuan..

Sandal itu jika warnanya berbeda,

tak jadi cantik tampilannya..
begitu pula dengan sandal yang tak seukuran..
tentu tak nyaman dikenakan..

Meski satu tujuan


bukan berarti memberikan sepasang yang lain
untuk berjalan ke kanan dan ke kiri...

Jumat, 17 Februari 2012

Proud of You . . . . :)


Love in your eyes
Sitting silent by my side
Going on Holding hand
Walking through the nights
Hold me up Hold me tight
Lift me up to touch the sky
Teaching me to love with heart
Helping me open my mind

I can fly
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
Till the end of the time
Believe me I can fly
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
The heaven in the sky

Stars in the sky
Wishing once upon a time
Give me love Make me smile
Till the end of life
Hold me up Hold me tight
Lift me up to touch the sky
Teaching me to love with heart
Helping me open my mind

I can fly
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
Till the end of the time
Believe me I can fly
I'm proud that I can fly
To give the best of mine
The heaven in the sky

Can't you believe that you light up my way
No matter how that ease my path
I'll never lose my faith

See me fly
I'm proud to fly up high
Show you the best of mine
Till the end of the time
Believe me I can fly
I'm singing in the sky
Show you the best of mine
The heaven in the sky
Nothing can stop me
Spread my wings so wide


*fiona fung*

Rabu, 21 Desember 2011

Belajar Sabar di " Traffic Light " Yuuu :)





Bismillah..


Tinnnnn… tiiiiiiin…

Selalu saja suara klakson bersahut-sahutan di Trafic Light (mayoritas), apa mereka hendak mengadakan perlombaan balap sepeda? Saya rasa tidak. Jujur saya gemas dengan mereka yang menyembunyikan klakson ketika lampu hijau baru saja menyala. Satu detik. Bahkan masih dalam keadaan lampu berwarna kuning. Telinga berasa geli, iihhhh…. Sabar kenapa?

Apa mereka menganggap barisan terdepan tidak bersiap untuk melaju pula? Atau masih tertidur karena menunggu lampu hijau menyala? (toeeng!!) tentu tidak pak, buk, mbak, mas.. yang di depan itu juga bersiap tancap gas melarikan diri dari suara nakal klakson anda. Terkadang kita sulit mengerti keadaan orang lain, terlalu banyak berprasangka. Saya tahu anda terburu-buru, tapi bukan berarti asal membunyikan klakson kepada orang-orang yang anda anggap menghambat perjalanan anda (barisan terdepan antrian lampu merah).

Bukankah kita semua tak ingin terlalu berlama-lama di traffic light? Saya tahu, udara mungkin sedang panas-panasnya, ada deadline di tempat kerja, atau mata proses pembelajaran akan segera dimulai? Tidak..!! bukan kita tidak cekatan atau lamban dalam mengendarai kendaraan. Tapi sekali lagi, sabar. Entah barisan terdepan itu tengah bernafas sejenak, atau sedang mempersiapkan untuk perjalannya.


Terlebih ketika ada sebuah kendaraan yang tiba-tiba mogok yang saat itu lampu hijau bersiap menyala,, aduuh.. amat kasian, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga (berlebihan ya?). mesin ngadat, klakson tetangga berbunyi nyaring pula. Jujur jika itu terjadi kepada saya,  gugup, canggung, malu.
Saya tiada lebih sedang belajar untuk bersabar, karena pada dasarnya bagi saya kehidupan ini adalah sebuah proses pembelajaran yang tiada akan ada habisnya..
detik ini saya sabar, namun siapakah yang bisa menjamin beberapa saat kemudian sabar itu masih ada dalam diri saya? Bukankah hati manusia berada dalam genggaman Allah Azza Wa jalla? Oleh karena itu saya mengatakan bahwa saya dalam proses belajar untuk Hidup dan memaknai hidup.
Sabar memanglah pahit, namun bukankah buahnya amat manis rasanya? :)

Ah.. apapun perspektif kita, belajar bersabar di traffic light semoga berbuah ridho dari-Nya. Aamiin
*senyum)

Rabu, 14 Desember 2011

Kapan tanganku tumbuh ?!




Bismillah…

Kisah ini terinpirasi oleh sebuah tayangan salah satu stasiun televisi swasta. Semoga bermanfaat !!

Pada suatu pagi seorang gadis kecil bernama Arina tengah asyik menggambar di kertas gambarnya sambil mengingat-ngingat kapan terakhir kali ia pergi ke kebun binatang bersama kedua orang tuanya, karena ia merasa sudah lama ia tak pergi kesana dikarenakan kesibuka kedua orang tuanya oleh pekerjaan mereka. Di tempat lain kedua orang tuanya sedang berada dalam sebuah mobil baru yang mereka beli, mobil itu tergolong mobil mahal jadi mereka membanggakannya. Sesampainya dirumah,

Arina     : “ mama, ini mobil baru kita ya? “
Mama   : “ Iya sayang..”
Arina     : “ Asyik.. besuk kan hari minggu, kalau begitu kita bisa pergi ke kebun binatang !!! (tukas Arina   dengan mata berbinar)
Mama   : “ bagaimana pa? “ (mama arina melempar pandang kepada suaminy)
Papa      : “ papa capek sayang, besuk papa mau bobok dirumah “
Arina     : “ ya ngga jadi deh “ (wajah arina seketika berubah menampakan sedikit kekecewaan)
Papa      : “ kapan-kapan saja ya sayang. “ (sambil berlalu kedalam rumah)
Mama   : “ ayo sayang kita masuk..” (mengelus rambut arina sambil menggandeng tangannya)

Pada suatu pagi seperti biasanya Arina menggambar gambar sesuatu, namun kali ini bukan di kertas gambar, ia menggambar di tembok rumah bahkan ia juga menggambar di mobil baru mereka. Kemudian mama Arina memergoki hal tersebut, sontak mama Arina memanggil suaminya bermaksud mengadu kalau mobil baru mereka penuh dengan coretan hasil gambaran Arina.

Mama   : " papa.. papaa.. lihat ini apa yang telah diperbuat Arina !! “ sambil memehatikan kaca dan bagian mobil lainnya yang penuh coretan dengan wajah memerah)
Sang suami keluar rumah mencari-cari Arina, dan ia mendapati Arina yang sedang asyik menggambar ditembok sebelah rumah.
Papa        : “ Arina.. kamu apakan mobil baru kita !!! “ (sambil melayangkan pukulan pertama di lengan Arina)

Sementara Arina menangis meraung-raung minta ampun sang mama berupaya melerai suaminya agar menghentikan pukulannya pada Arina. Namun tetap saja sang suami menghujamkan beberapa kali lagi pukulan di tepat yang sma, yaitu tangan kangan Arina.
Keesokan harinya di meja makan.

Papa      : “ makan ma..”
Mama   : “ iya pa, oia pa sepertinya Arina demam. Ayo kita bawa dia ke rumah sakit !”
Papa      : “ mungkin juga demam biasa.”
Mama   : “ kalau papa tidak mau, yasudah mama bawa Arina sendiri.”
Papa      : “ yasudah papa antar.”
(Dirumah sakit)
Mama   : “ bagaimana dokter? “
Dokter  : “ maaf pak, buk.. tangan Arina harus di amputasi dikarenakan ada luka yang serius dibagian lengannya, jika tidak segera diamputasi maka akan menjalar dan berbahaya bagi Arina.” (jelas dokter pada kedua orang tua Arina)
Papa      : “ apa dok? Tapi kan Arina masih kecil, apa tidak ada cara lain.” (panik)
Dokter  : “ maaf pak. Luka di tangan bagian dalam Arina sudah parah, tidak ada cara lain selain di amputasi.”
(Di beranda rumah)
Arina dan kedua orang tuanya turun dari mobil barunya.
Arina     : “ mama sama papa sudah ngga marah sama Arina lagi kan, karena mobil baru kita yang Arina gambarin waktu itu? “
Mama   : “ tidak sayang.” (senyum)
Arina     : “ kalau begitu kapan tangan Arina tumbuh lagi? Arina janji ngga akan corat-coret mobil kita lagi.”
Mama dan Papa               : !@#$%^&*()_+
Mereka tak mampu menjawab pertanyaan lugu Arina, hanya airmata yang menjadi jawaban atasnya.


“Kelengahan kita karena membiarkan Amarah menguasai diri kita akan mengakibatkan penyesalan  bahkan akibat yang buruk untuk kehidupan selanjutnya.”

*nasihat ini untukku dan semoga untukmu pula)

Jumat, 09 Desember 2011

Untukmu duhai iiwa yang merindukan pelukan orang tua




Bismillah…

Mungkin terkadang kita iri , ketika mendapati orang lain yang diluar sana mampu bercerita tentang ayah bundanya, keseharian dirumah atau bahkan kisah liburan di akhir pekan mereka..
Lantas aku? Cerita apa yang akan kuuraikan jika selama ini tiada kebersamaan? Senyum.
Apakah kau menganggap bahwa mereka tak sayang padaku? Apa kau juga mengira bahwa mereka terlalu sibuk dengan mencari uang saja?
Bukan.. engkau salah mengira !!                                      
Bukan mereka tak sayang kawan, justru karena mereka teramat sayang kepadaku hingga mereka memberikanku kesempatan untuk belajar menjalani hidup tanpa mereka disisi.
Sungguh ini bukan kehendakku, ataupun kehendak mereka. Ini kehendak Allah, engkaupun tahu itu. Ketentuan Allah yang harus kita terima. Bukan demikian?
Siapa yang akan kupersalahkan? Tiada !!

Yaa… ini jalan hidup yang harus kutempuh, jalan yang penuh dengan duri serta persimpangan. Allah membersamaiku.
Jangan bersedih, setiap tangis akan ada akhir. Hidup ini tiada untuk diratapi, melainkan disyukuri.
jangan kau selalu menatap mereka yang seringkali dikecup oleh ayahnya, sedangkan engkau lupakan anak-anak kecil dijalanan tanpa orang tua.
Kasih sayang memang tak terbeli dengan materi, akan tetapi dapatkah engkau menjamin ketika ada mereka disini engkau dapat tegar seperti hari ini? Bukankah ini cambuk bagimu agar belajar untuk mandiri?

tetap syukuri atas ketiadaan mereka disisi, karena mereka jauh adalah untuk kebahagiaanmu, membesarkan namamu, dan menjadikanmu sosok yang kuat lagi tangguh tanpa belai ibu.
Maka nikmat Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
Bersabarlah, sesungguhnya Allah telah menyiapkan rencana indah di penghujung hidup kita, atau kelak di kehidupan setelah mata tertutup tuk selamanya. *Senyum )

By : Ukhti_Icha
Saturday. November 26, 2011 @21:20

Minggu, 27 November 2011

Lelaki yang Ku Sayangi

Bismillah….
Sobat..
Maukah engkau kuberitahu tentang seorang lelaki yang kusayangi?
Lelaki yang selama ini menghuni hatiku dan sampai kapanpun ia kan tetap ada diruang itu
Lelaki yang telah lama menabur benih cinta, yang senantiasa ia pupuk dengan kasih sayangnya hingga benih itu tumbuh bermekaran dalam jiwa
Lelakiku amat tampan, ketika senyum masih menyimpul di sudut bibirnya sedang kala itu gelisah tengah menyapanya
Lelakiku sungguh tangguh, ketika hidup ini ia jalani tanpa keluh meski peluh memabasahi keningnya hingga bercucuran di bawah dagu
Tiada terhitung berapa banyak sayang yang ia berikan padaku
Lelakiku rela menepis keinginannya untuk kebahagiaanku
Seakan ia tak rela ketika air mataku berderai menangis sebab disakiti
Betapa ia telah menjadi lentera kecil dalam kalbu,
Kini lelakiku jauh dan hati ini mulai memendam rindu
Tahukah engkau siapakah lelakiku itu?
Dialah AYAHku sobat…
Ayah yang selalu mengorbankan hidupnya demi kebahagiaan anak gadisnya
Aku yakin ayahmupun taki jauh berbeda dengan ayahku
Mereka bersusah payah mengais rizqi demi sesuap nasi
Aku tak pernah tau jika setiap hari ia bergelut dengan kehidupan, bermandikan keringat
Pun dimalamnya terkadang ia tak nyenyak dalam tidurnya memikirkan kita di esok hari
Lihatlah gurat-gurat diwajahnya yang semakin renta di makan usia
Meski demikian senyumannya tetap ditampakkan dihadapan kita.
Rabbi.. Engkau tahu seberapa besarpun ku membalas kasihnya tiada akan mampu menggantikannya
Rabbi.. maka jadikanlah ia seorang yang bertaqwa
Yang senantiasa menjadikan-Mu sembahan satu-satunya
Rabbi.. limpahkan Kasih-Mu untuknya
Berikan keselamatan di usia senjanya
Rabbi.. Ampunilah kesalahan dan dosa-dosanya
Sebagaimana ia selalu memaklumi khilafku dimasa lalu
Rabbi.. terimalah sholatnya, terimalah amal ibadahnya
Serta hadiahkan tempat terindah kelak kepadanya di sisi-Mu
Gantilah susah payahnya memeliharaku dengan yang lebih indah dari apa yang ada di dunia
Aamiin
*Ukhti_Icha @November 17, 2011*