Senin, 15 Agustus 2011

AISYAH Binti ABU BAKAR r.a

Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW, Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari 

Aisyah r.a, ” Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.’ Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat.” Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari fitnah orang-orang munafik.
Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya. 

Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah, ” Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,’ Ini adalah istrimu.’ Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,’ Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana.”
Mendengar kabar itu, Abu Bakar dan istrinya sangat senang, terlebih lagi ketika Rasulullah SAW setuju menikahi putri mereka, Aisyah. Beliau mendatangi rumah mereka dan berlangsunglah pertunangan yang penuh berkah itu. Setelah pertunangan itu, Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama para sahabat, sementara istri-istri beliau ditinggalkan di Makkah. Setelah beliau menetap di Madinah, beliau mengutus orang untuk menjemput mereka, termasuk didalamnya Aisyah r.a.
Dengan izin Allah SWT menikahlah Aisyah dengan mas kawin 500 dirham. Aisyah tinggal dikamar yang berdampingan dengan masjid Nabawi. Dikamar itulah wahyu banyak turun, sehingga kamar itu disebut juga sebagai tempat turunnya wahyu. Dihati Rasulullah SAW, kedudukan Aisyah sangat istimewa, dan tidak dialami oleh istri-istri beliau yang lain. Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dikatakan, ” Cinta pertama yang terjadi didalam Islam adalah cintanya Rasulullah SAW kepada Aisyah r.a.” 

Didalam riwayat Tirmidzi dikisahkan “Bahwa ada seseorang yang menghina Aisyah dihadapan Ammar bin Yasir sehingga Ammar berseru kepadanya,’ Sungguh celaka kamu. Kamu telah menyakiti istri kecintaan Rasulullah SAW.” Sekalipun perasaan cemburu istri-istri Rasulullah SAW terhadap Aisyah sangat besar, mereka tetap menghargai kedudukan Aisyah yang sangat terhormat. Bahkan ketika Aisyah wafat, Ummu Salamah berkata, ‘Demi Allah SWT, dia adalah manusia yang paling beliau cintai selain ayahnya (Abu Bakar)’. 

Di antara istri-istri Rasulullah SAW, Saudah bin Zum`ah sangat memahami keutamaan-keutamaan Aisyah, sehingga dia merelakan seluruh malam bagiannya untuk Aisyah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Aisyah sangat memperhatikan sesuatu yang menjadikan Rasulullah SAW rela. Dia menjaga agar jangan sampai beliau menemukan sesuatu yang tidak menyenangkan darinya. Karena itu, salah satunya, dia senantiasa mengenakan pakaian yang bagus dan selalu berhias untuk Rasulullah SAW. Menjelang wafat, Rasulullah SAW meminta izin kepada istri-istrinya untuk beristirahat dirumah Aisyah selama sakitnya hingga wafat. Dalam hal ini Aisyah berkata, “Merupakan kenikmatan bagiku karena Rasulullah SAW wafat dipangkuanku.” 

Bagi Aisyah, menetapnya Rasulullah SAW selama sakit dikamarnya merupakan kehormatan yang sangat besar karena dia dapat merawat beliau hingga akhir hayat. Rasulullah SAW dikuburkan dikamar Aisyah, tepat ditempat beliau meninggal. Sementara itu, dalam tidurnya, Aisyah melihat tiga buah bulan jatuh ke kamarnya. Ketika dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, Abu Bakar berkata, “Jika yang engkau lihat itu benar, maka dirumahmu akan dikuburkan tiga orang yang paling mulia dimuka bumi.” Ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, “Beliau adalah orang yang paling mulia diantara ketiga bulanmu.” Ternyata Abu Bakar dan Umar dikubur dirumah Aisyah.
Setelah Rasulullah SAW wafat, Aisyah senantiasa dihadapkan pada cobaan yang sangat berat, namun dia menghadapinya dengan hati yang sabar, penuh kerelaan terhadap taqdir Allah SWT dan selalu berdiam diri didalam rumah semata-mata untuk taat kepada Allah SWT. 

Rumah Aisyah senantiasa dikunjungi orang-orang dari segala penjuru untuk menimba ilmu atau untuk berziarah kemakam Nabi SAW. Ketika istri-istri Nabi SAW hendak mengutus Ustman menghadap khalifah Abu Bakar untuk menanyakan harta warisan Nabi SAW yang merupakan bagian mereka, Aisyah justru berkata, “Bukankah Rasulullah SAW telah berkata, ‘Kami para nabi tidak meninggalkan harta warisan. Apa yang kami tinggalkan itu adalah sedekah.” 

Dalam penetapan hukum pun, Aisyah kerap langsung menemui wanita-wanita yang melanggar syariat Islam. Didalam Thabaqat, Ibnu Saad mengatakan bahwa Hafshah binti Abdirrahman menemui Ummul Mukminin Aisyah r.a. Ketika itu Hafshah mengenakan kerudung tipis. Secepat kilat Aisyah menarik kerudung tersebut dan menggantinya dengan kerudung yang tebal.
Aisyah tidak pernah mempermudah hukum kecuali jika sudah jelas dalilnya dari Al Qur`an dan Sunnah. Aisyah adalah orang yang paling dekat dengan Rasulullah SAW sehingga banyak menyaksikan turunnya wahyu kepada beliau. Aisyah pun memiliki kesempatan untuk bertanya langsung kepada Rasulullah SAW jika menemukan sesuatu yang belum dia pahami tentang suatu ayat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ia memperoleh ilmu langsung dari Rasulullah SAW. Aisyah termasuk wanita yang banyak menghapalkan hadits-hadits Nabi SAW, sehingga para ahli hadits menempatkan dia pada urutan kelima dari para penghapal hadits setelah Abu Hurairah, Ibnu Umar, Anas bin Malik dan Ibnu Abbas. 

Dalam hidupnya yang penuh dengan jihad, Sayyidah Aisyah wafat pada usia 66 th, bertepatan dengan bulan Ramadhan,th ke-58 H, dan dikuburkan di Baqi`. Kehidupan Aisyah penuh dengan kemuliaan, kezuhudan, ketawadhuan, pengabdian sepenuhnya kepada Rasulullah SAW, selalu beribadah serta senantiasa melaksanakan shalat malam. Selain itu, Aisyah banyak mengeluarkan sedekah sehingga didalam rumahnya tidak akan ditemukan uang satu dirham atau satu dinar pun. Dimana sabda Rasul, “Berjaga dirilah engkau dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma.” (HR. Ahmad ) 


Dikutip dari: Amru Yusuf/ Istri Rasulullah, contoh dan teladan.

When you love me..

Ketika engkau Mencintaiku...

Benarkah yang kau rasa itu Cinta?
Bukan gurauan ataupun sekedar bercanda?
Cinta yang berawal dari hati
Bukan berasal dari pandangan mata
Cinta yang kuharap ketulusannya
Bukan kedustaan belaka

Ketika engkau Mencintaiku...

Terimalah aku apa adnya
Jangan kau cari ada apanya
Karena...
Jika engkau harapkan sesuatu
Pasti tak kan kau temui dalam diri ini

Sebab aku..
Bukanlah Hafshah yang berparas cantik nan jelita
Aku bukan Aisyah yang pandai dan menakjubkan kecerdasannya
Aku bukan Khadijah yang lembut dan kaya raya
Aku bukan Shaffiyah yang senantiasa istiqomah
Aku bukan Sumayyah yang merelakan di belah kepalanya, hingga mengantarkannya pada ke syahiedan
Aku bukan Fatimah yang tegar dalam kefakiran
Aku bukan pula Asma' yang piawai dalam berorator,
hingga terbakarlah semangat juang para mujahid di medan perang

Ketika engkau Mencintaiku...

Sudikah kiranya engkau mengajariku?
Menjadikanku muslimah yang dirindu surga
Mentarbiyahku sepanjang waktu
Berazzam dalam hatimu
Seperti kokohnya pohon di belantara
Yang berakar Keistiqomahan
Yang Berdaun Kesabaran
Yang berdahan Kesetiaan
Yang beranting Keikhlasan
Hingga bunga itupun mewangi
Menebar ke dalam relung-relung jiwa yang merindukan Rahmat Illahi
Aku tidaklah sempurna
Jua tak selayak yang engkau kira

Ketika engkau Mencintaiku...

Jangan kau ajak aku untuk bermaksiat pada-Nya
Datangilah waliku, hingga kau bersiap diri untuk mengkhitbahku
Kini masih sudikah engkau Mencintaiku?
Namun...
Jika tlah tak  tersisa cinta yang dulu pernah bersemi
Akan kucukupkan Allah dan Rasul-Nya dalam hati

 *ukhti.icha~on Thursday, November 4, 2010 at 7:57pm*

Migrasi Kupu-kupu Raja ( by : Harun Yahya )

       Beragam satwa yang kita saksikan di dunia ini hanyalah sedikit dari beragam keajaiban penciptaan yang ada di alam nan luas terbentang. Allah Yang Maha Pencipta melengkapi semua makhluk hidup di bumi dengan sifat-sifat khusus mereka yang sangat mengagumkan. Masing-masing dari mereka adalah bukti ke-Agung-an Allah Yang Maha Kuasa. Adalah sangat penting bagi setiap orang untuk mampu menyaksikan penciptaan yang menakjubkan di segenap penjuru jagat raya ini, beserta hikmah yang ada di dalamnya. Allah menghendaki kita agar berpikir tentang penciptaan dan mengambil pelajaran dari padanya. Dalam sebuah ayat Alquran, Allah Swt. Berfirman:
Katakanlah! Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Ankabuut [29]:20)
Terdapat jenis luar biasa yang hidup di Kanada bagian selatan. Dialah kupu-kupu raja. Setiap kupu-kupu raja, seperti halnya yang lain, hadir di dunia ini setelah melalui serangkaian perubahan bentuk secara sempurna.

Pertama, induk meletakkan telurnya di atas sehelai daun. Larva yang menetas dari telur ini kemudian memakan dedaunan untuk beberapa saat sebelum pada akhirnya berubah menjadi ulat. Masing-masing dari ulat-ulat tersebut kemudian membuat sarang yang disebut kepompong untuk diri mereka sendiri. Kepompong kupu-kupu raja adalah sebuah keajaiban desain. Ia menempel pada cabang pohon dengan cara bergantung pada sehelai benang sangat tipis tapi kuat. Ulat tumbuh berkembang dalam kepompong ini dan perlahan muncul sebagai makhluk baru yang sungguh indah dan menawan, yakni seekor kupu-kupu. Awalnya, sayap muda ini tampak kusut, berkerut dan lemah. Tapi sayap tersebut kemudian mengembang dan melebar setelah darah dipompakan kedalamnya. Kini kupu-kupu raja telah siap untuk terbang.

Terdapat perilaku menarik yang membedakan kupu-kupu raja dengan jenis lain. Dalam kurun waktu satu tahun, empat generasi kupu-kupu raja yang berbeda lahir. Tiga generasi pertama memiliki masa hidup sekitar lima hingga enam minggu. Akan tetapi, yang terlahir setelahnya, yakni generasi keempat, sangatlah berbeda. Generasi ini akan terus hidup hingga mereka telah selesai melakukan migrasi selama delapan bulan.

Migrasi dimulai dari pusat-pusat populasi kupu-kupu raja di Kanada bagian selatan menuju ke arah lebih selatan lagi. Sekelompok kupu-kupu raja pergi ke California, dan sekelompok lainnya lebih ke selatan lagi, yakni hingga Mexico. Yang menarik adalah, semua kupu-kupu raja bertemu satu sama lain di sepanjang perjalanan, seolah mereka telah menerima perintah yang sama dari satu sumber, dan kemudian bersama-sama melanjutkan perjalanan menuju ke tempat tujuan mereka. Permulaan migrasi kupu-kupu raja juga telah direncanakan berdasarkan acuan waktu yang sama. Mereka tidak memulai perjalanan pada sembarang hari, tapi pada satu hari tertentu di musim gugur, yaitu autumunal equinox, saat ketika siang dan malam memiliki panjang waktu yang sama.

Setelah terbang selama dua bulan, mereka akhirnya tiba di hutan-hutan yang hangat di selatan. Jutaan kupu-kupu raja menutupi pepohonan, dan selama empat bulan, dari Desember hingga Maret, mereka tinggal di tempat ini tanpa makan sesuatupun. Mereka mampu bertahan hidup dengan lemak yang tersimpan dalam tubuh dan hanya meminum air.

Mekarnya bunga-bunga di musim semi sangatlah berarti bagi kupu-kupu raja. Setelah menunggu selama empat bulan, mereka berpesta pora memakan nektar, yakni cairan manis yang dihasilkan bunga. Kini mereka telah menyimpan energi yang akan mereka perlukan ketika kembali ke bagian utara Amerika. Di akhir Maret, sebelum memulai perjalanan, mereka melakukan perkawinan. Pada hari itu, yakni spring equinox, saat siang dan malam mempunyai panjang waktu yang sama, koloni kupu-kupu raja memulai perjalanan mereka ke arah utara. Setelah menempuh perjalanan yang panjang, mereka akhirnya tiba di Kanada, dan tak lama kemudian mereka mati. Tapi, sebelum mati, mereka melahirkan generasi pertama tahun tersebut, yang akan hidup selama sekitar satu setengah bulan. Selanjutnya, lahirlah generasi kedua dan ketiga yang kemudian digantikan oleh generasi keempat yang juga akan memulai migrasi. Generasi ini akan hidup enam bulan lebih lama dari generasi lainnya, dan demikianlah, siklus kehidupan kupu-kupu raja ini terus berlanjut.

Pengembaraan menakjubkan ini memunculkan beragam pertanyaan menarik. Bagaimana setiap generasi keempat dilahirkan untuk hidup enam bulan lebih lama dari generasi pertama hingga ketiga? Bagaimana masa hidup generasi berumur panjang ini selalu bertepatan dengan saat musim dingin? Bagaimana mereka senantiasa memulai migrasi mereka pada hari ketika siang dan malam memiliki panjang waktu yang sama, dan bagaimana mereka mampu membuat perhitungan yang sangat tepat ini? Bagaimana generasi kupu-kupu raja yang baru lahir, yang sebelumnya tak pernah melakukan migrasi, mengenali jalur perjalanan mereka?
Semua ini menunjukkan bahwa kupu-kupu raja telah diciptakan lengkap dengan perencanaan migrasi mereka yang sempurna, dan mereka mematuhi perencanaan ini tanpa melakukan kesalahan sedikit pun. Jika terjadi kesalahan dalam perencanaan ini, mereka tidak akan mampu menyelesaikan migrasi. Dan jika ini yang terjadi, maka semua kupu-kupu raja akan mati di musim dingin, dan pada akhirnya spesies kupu-kupu raja akan punah. Jelaslah bahwa makhluk ini telah diciptakan dengan sifat khusus, dan migrasi tahunan yang luar biasa ini telah diilhamkan dalam diri mereka.

Adalah Allah, Tuhan langit dan bumi, Pencipta dan Penguasa segala sesuatu, Yang menciptakan makhluk yang menakjubkan ini dan memberikan ilham kepadanya. Binatang mungil yang perjalanan hidupnya kita pelajari ini telah membawa kita pada kesaksian atas kenyataan yang sangat penting: kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Alquran:
Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahua-Nya meliputi segala sesuatu. (QS. Thaahaa [20]:98)

course : http://www.harunyahya.com/indo/artikel/020.htm

Would you knows me ? Kenalan Yuk !! ^^


Assalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakaatuh…

Hi !

Pepatah lama yang sudah tidak asing di telinga kita.. yup ” tak kenal maka tak sayang ” hehe, tapi saya terinpirasi oleh sebuah kalimat seorang penulis cerpen di daerah Jatim, yaitu ” tak kenal, maka ta’arufan ” sepertinya ini lebih enak dicerna.. :)

Firstly !

saya Eka :) , tapi lebih suka dipanggil ~ icha ~ kenapa? sepertinya tidak bersyukur sekali atas pemberian nama oleh orang tuamu?
hmm… bukan begitu guys, saya sangaaat suka dengan nama saya, nama yang telah disandangkan kepada saya 18 tahun yang lalu oleh kedua orang tua saya..
( kembali lagi ) ICHA ? apa bagusnya sih nama itu? hehe
saya sebenarnya suka dan kagum dengan nama ” Aisyah “. tahu kan ” Aisyah ” itu siapa? iyup.. beliau adalah istri dari nabitullah Muhammad Shalallahu’alaihi wa sallam. tapi saya merasa belum mampu untuk menjadi sesosok ” Aisyah ” di akhir zaman ini :’( . lantas saya ambil saja nama Icha ( nyrempet-nyrempet dikitlah *maksa .. hehe )
Icha panggilan yang ringan, tidak terlalu formal dan bersahabat *narsis* :D .
Berharap bisa meneladani sosok Aisyah di akhir zaman ini.. Aamiin

Secondly !

Faraasyah ?? apa itu ?
Faraasyah adalah kupu – kupu dalam bahasa arab, cantik, lembut, mempesona, selalu ceria. ( lagi-lagi saya terinspirasi )
Kupu-kupu berasal dari ulat, iihhhh saya sendiri saja geli melihatnya, apalagi menyentuhnya >.< .. tapi lihatlah, ketika dia berpuasa beberapa saat, menjadi kepompong dan akhirnya menjelma sebagai sosok indah yang menawan mata, apalagi para gadis.. deeuuuh so sweet :) .

Thirdly !

ko Faraasyahnya berwarna ungu ya?
hehe.. i love purple.. look !!
warnanya menawan, membuat hati terpesona..
yaa.. meskipun banyak yang bilang ungu itu warna janda ( meskipun saya tak tahu mengapa bisa dibilang warna janda ) tapi tetep manis jika dipakai oleh gadis :)
hmm.. saya rasa perkenalan nama ini cukup sampai disini saja, dan saya berharap masih rajin untuk ngentri tulisan lagi.. hehe aamiin, maklum saya masih sangat awam dan pemula :D
 
Finally !

salam ukhuwah dari Icha :) 

Wassallamu’alaikum Warrahmatullah Wabarakatuh..